Friday, September 28, 2007

memulai kembali

dah lama ndak nulis, hilang kemauan jawabnya. lebih sederhananya ya.. males aja.
memang benar ndak mudah ternyata menuangkan apa yang ada dibenak kita, apalagi
yang memang mau di tuangkan itu tidak ada. ha..ha..
mudah-mudahan kedepannya bergulir lagi ah...

Monday, December 25, 2006

jenuh

Aku merasa bosan dan lelah harus terus menerima apa yang tak kuharapkan.
Pembelajaran sabar dan ikhlas tak bisa membuat diri nyaman.
Sakit rasanya ternyata ketika rasa bosan dan lelah ini muncul.
Pengharapan diri ini mungkin terlalu banyak, entahlah..
Sepertinya sia-sia menghabiskan waktu, mengerti, mendengarkan dan coba terus untuk memahami.
Hati ini tidak nyaman, sungguh
Nyeri dan seperti harus menyudahi..
Menyudahi dan pergi..

Friday, December 22, 2006

akh

Pernah mengalami putus asa? wajar tidak ya.. atau sebaiknya tidak seperti itu yang harus di alami..
kegamangan akan sesuatu sering menjadi bagian dalam diri. Susah benar rasanya harus memutuskan sesuatu dengan cepat dan tepat. lama dan lama hingga akhirnya terlambat, menyesalpun akhirnya.

Saturday, December 02, 2006

kesabaran ini

Seseorang di nilai bukan hanya dari apa yang dia sampaikan tapi juga dari apa yang dia lakukan. Nilai seseorang pada akhirnya di tentukan dengan pembuktian perbuatan atas apa yang pernah di ucapkannya.

Kesabaran ini di buktikan tidak ketika bibir berucap sabar, tapi pada apa yang dirasakan di hati. Ketika telah yakin bersabar, maka pembuktiannya adalah tidak lagi merasakan susah atas kejadian diluar kemampuan dan kemauan diri. Sungguh, nilainya ditempuh ketika semuanya telah di uji, di uji dan di uji.
Keinginan dan rencana adalah hak kita. Semampu, sesanggup jiwa raga diri merencanakan dan menginginkan sesuatu adalah jalan dalam mengusahakan semuanya terwujud. Tapi bukan kewajiban dari kita untuk memastikan semuanya bisa berhasil.
Boleh jadi apa yang menurut kita baik, nyatanya tidaklah baik dalam kenyataannya untuk diri kita.
Demikianpun boleh jadi sesuatu itu tidak baik menurut penilaian kita, nyatanya justeru itulah hal yang terbaik dalam kenyataannya untuk diri kita.

Hati boleh sakit ketika ada kejadian yang menimpa pada diri tidak seperti yang di harapkan, tapi sakit itu bukan sesuatu yang harus membuat diri terhenti, karena kesakitan itu bisa jadi merupakan cermin untuk diri, cermin untuk menunjukkan bahwa apa yang kita lakukan bukanlah yang terbaik buat diri kita, ada yang harus kita evaluasi dan mungkin saja ada yang harus kita ubah dari diri kita.

sungguhkah...?

Thursday, November 23, 2006

Berawal dari senja

Cukupkah 6 tahun kita mengenal seseorang?

Pertanyaan itu yang muncul ketika mengingat pertemuan itu, senja hendak beranjak malam. Awal mulanya seperti itu. Tak pernah tahu ternyata telah cukup lama tapi juga bukan merupakan patokan yang akan menjadikan semuanya berakhir bahagia.
Waktu... sungguh merugi bukan? ketika tidak bisa memanfaatkannya. Waktu, juga akhirnya merupakan barometer atas apa yang telah diperbuat.

Bahagia rasanya bisa mengenal dia dengan segala kekurangan dan kelebihannya, mengajarkan diri arti kebutuhan akan seseorang dan di butuhkan seseorang. Perjalanannya memang terasa panjang tapi belum cukup panjang ketika ada berkomitmen di balik itu. Sampai akhir hayat begitulah proses pengenalannya..

Kini telah 6 tahun mengenalnya, apa yang bisa diri berikan...

ahh Teteh
*catatan kemarin 22 nov 2006

Friday, November 03, 2006

Pulang

ah.. pulang
menyenangkan rasanya, mengingatkan kembali asal
menggugah kembali tujuan ketika berangkat
pulang itu menyenangkan, sungguh..
tapi.. pulang juga kadang menyedihkan
meruntuhkan semua ego ketika berangkat
menghancurkan harga diri ketika tujuan tak tergapai
tapi memang pulang adalah salah satu bagian ketika kita pergi bukan?
setiap kita yang pernah berangkat suatu saat pasti akan pulang,
walau hanya nama mungkin (ih...)

serang,10.00 am, 3 nov 06

Saturday, October 21, 2006

memberi dan meminta

Setiap kita, tak pernah tak punya salah.
kebesaran jiwa kita di tandai di antaranya dengan kemampuan kita memberi dan meminta maaf.
Idul fitri merupakan salah satu moment dari sekian waktu dalam hidup di mana terdapat tradisi untuk saling meminta dan memberi maaf.
Meminta dan memberi maaf tidak di biasakan hanya sekedar tradisi bukan? Perlu keikhlasan dan kemampuan batin. Dan itu harus terus di coba..
ah..
yang paling terpenting di idul fitri ini, saya mengucapkan
SELAMAT IDUL FITRI 1427H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN